Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang menghimpun mahasiswa Islam untuk mengembangkan potensi keislaman, keilmuan, dan pengabdian sosial. Berdiri pada 14 Maret 1964 di Yogyakarta, IMM berkomitmen pada Trilogi Ikatan: Spiritualitas, Intelektualitas, dan Humanitas, sebagai landasan perjuangan kader-kadernya. IMM menjadi wadah strategis bagi mahasiswa dalam proses kaderisasi kepemimpinan, pemikiran kritis, dan gerakan dakwah yang mencerahkan di lingkungan kampus dan masyarakat.

IMM hadir dalam bentuk struktur kepemimpinan yang dimulai dari tingkat komisariat (fakultas), cabang (kota/kabupaten), hingga pusat (nasional). Di setiap jenjangnya, IMM mengembangkan kader melalui berbagai program pendidikan, advokasi, diskusi ilmiah, serta aksi sosial yang berkelanjutan.


Pelantikan, Tarpim, dan Rakerpim PIKOM IMM FAI Unismuh Makassar

Pelantikan, Tarpim, dan Rakerpim Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PIKOM IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Makassar resmi digelar pada Rabu, 12 Juni 2025. Kegiatan ini bukan hanya seremoni kepemimpinan, tetapi juga menjadi momentum konsolidasi dan revitalisasi gerakan mahasiswa yang berkelanjutan.

Kepemimpinan Baru, Harapan Baru

Dalam pelantikan tersebut, Hana Tuo resmi dilantik sebagai Ketua Umum PIKOM IMM FAI Unismuh Makassar periode 2025/2026, menggantikan Fathurahman yang sebelumnya memimpin. Dalam pidato perdananya, Hana menegaskan bahwa kepemimpinan di IMM harus dimaknai sebagai amanah kolektif yang berakar pada nilai-nilai trilogi Ikatan.

“Jabatan ini bukan hanya tentang struktur, tetapi tentang perjuangan kolektif dan kesadaran ideologis kita sebagai kader IMM,” ujar Hana.

Pesan Para Tokoh

Mantan Ketua PIKOM, Fathurahman, dalam sambutan perpisahannya, menyampaikan pesan mendalam kepada kader:

“Kita tidak bisa terus-menerus memuja sejarah. Kini saatnya kita menciptakan sejarah kita sendiri.”

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Makassar, Nasrudin, menegaskan pentingnya peran komisariat sebagai ujung tombak kaderisasi IMM di fakultas. Ia mendorong kader untuk terus memperkuat militansi dan kolaborasi dalam semangat dakwah pencerahan.

Hadir pula Dekan FAI Unismuh Makassar, Dr. Amira Mawardi, S.Ag., M.Si., yang memberikan arahan strategis untuk membangun sinergi antara kampus dan organisasi kemahasiswaan. Ia menegaskan bahwa IMM harus tampil sebagai organisasi kader yang berdaya saing tinggi:

“Di era ini, kolaborasi saja tidak cukup. Kita harus berkompetensi.”

Tarpim dan Rakerpim: Arah Gerak Organisasi

Acara pelantikan ditutup dengan pelaksanaan Tarpim (Tarjih Pimpinan) dan Rakerpim (Rapat Kerja Pimpinan). Kedua forum ini menjadi ajang penting untuk merumuskan arah gerak strategis PIKOM IMM FAI ke depan. Gagasan dan program kerja yang lahir dari forum ini diharapkan mampu memperkuat posisi IMM sebagai agen perubahan, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat luas.


Dengan semangat trilogi Ikatan, PIKOM IMM FAI Unismuh Makassar optimistis melanjutkan peran sebagai pelopor gerakan mahasiswa Islam yang progresif, mencerahkan, dan solutif, menghadapi dinamika zaman yang terus berkembang.

Info via : https://news.unismuh.ac.id/2025/06/13/pelantikan-pikom-imm-fai-unismuh-tonggak-baru-gerakan-mahasiswa-islam-progresif/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Explore More

DPMD Bojonegoro dan Unesa Gelar Penguatan Kelembagaan Desa untuk Mahasiswa RPL

DPMD Bojonegoro dan Unesa Gelar Penguatan Kelembagaan Desa untuk Mahasiswa RPL

Dikutip dari website Kabupaten Bojonegoro, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro menggelar Kerjasama Penguatan Kelembagaan Desa dalam rangka percepatan pencapaian SDGs Desa di Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini bekerjasama

Perguruan Tinggi Berperan Strategis dalam Mengatasi Stunting: Sinergi untuk Generasi Unggul

Perguruan Tinggi Berperan Strategis dalam Mengatasi Stunting Sinergi untuk Generasi Unggul

Perguruan tinggi memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam membantu mengatasi masalah stunting di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc., PhD., Deputi Bidang

Kemendikbud Mencabut Izin Operasional 17 Perguruan Tinggi: Keputusan Sulit untuk Perbaikan Pendidikan Tinggi

Jakarta, FK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) telah mengambil langkah drastis dengan mencabut izin operasional 17 perguruan tinggi di berbagai provinsi di Indonesia sejak Januari hingga Mei 2023.