Hal yang Menghambat Perkembangan Bakat dan Minat Peserta Didik MGBK SMP Kota Sorong

Setiap peserta didik memiliki potensi unik yang dapat dikembangkan melalui pendidikan dan bimbingan yang tepat. Namun, seringkali tanpa disadari, ada berbagai faktor yang justru menghambat perkembangan bakat dan minat mereka. Sebuah kegiatan terkait dengan tema Identifikasi Bakat, Minat Dan Potensi Peserta Didik Untuk Menciptakan Iklim Sekolah Yang Aman, Nyaman Dan Gembira diselenggarakan oleh MGBK SMP Kota Sorong. Kegiatan ini diisi oleh Rizki Amrinsta Andamsary Guru BK SMPN 6 Kota Sorong dengan peserta Guru BK SMP di Sorong. (Foto FB Sally Tuhusula).

Berikut adalah beberapa hal yang dapat menghambat potensi peserta didik yang dikutip dari materi presentasi Rizki Amrinsta Andamsary Guru BK SMPN 6 Kota Sorong :

1. Terlalu Banyak Melarang

Terlalu banyak larangan dapat mengekang kebebasan anak untuk bereksplorasi. Ketika peserta didik dibatasi oleh berbagai aturan yang kaku, mereka kehilangan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru yang mungkin menjadi minat atau bakat mereka. Sebaiknya, orang tua dan guru memberikan panduan yang bijak tanpa berlebihan dalam melarang.

2. Mengabaikan Keingintahuan Peserta Didik

Keingintahuan adalah modal utama dalam proses belajar. Ketika pertanyaan atau rasa ingin tahu peserta didik tidak dihiraukan, mereka cenderung kehilangan semangat untuk belajar dan mengeksplorasi hal baru. Oleh karena itu, penting untuk menjawab pertanyaan mereka dan memberikan ruang untuk eksplorasi.

3. Kurang Menghargai

Kurangnya apresiasi terhadap usaha peserta didik dapat menurunkan motivasi mereka. Ketika hasil karya atau usaha mereka tidak dihargai, peserta didik akan merasa bahwa upaya mereka sia-sia. Menghargai setiap usaha, sekecil apa pun, dapat membangun rasa percaya diri dan motivasi.

4. Membatasi Peserta Didik Berpendapat

Ketika pendapat peserta didik tidak didengar atau dianggap tidak penting, mereka akan merasa tidak dihargai. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan menyampaikan ide. Penting bagi pendidik untuk memberikan ruang bagi peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tanpa rasa takut.

5. Berkomentar Negatif

Komentar negatif, seperti kritik yang tidak membangun atau ejekan, dapat merusak rasa percaya diri peserta didik. Mereka akan merasa takut untuk mencoba hal baru karena khawatir akan mendapatkan kritik serupa. Sebaliknya, komentar positif dan konstruktif dapat membantu mereka berkembang.

6. Terlalu Sering Memberi Hadiah/Reward

Meskipun penghargaan dapat memotivasi peserta didik, terlalu sering memberikan hadiah dapat membuat mereka hanya fokus pada hadiah, bukan pada proses belajar itu sendiri. Akibatnya, mereka mungkin kehilangan motivasi intrinsik untuk belajar dan berkembang.

7. Membandingkan Peserta Didik

Membandingkan peserta didik dengan teman sebayanya dapat menimbulkan rasa rendah diri atau kecemburuan. Setiap anak memiliki keunikan masing-masing yang perlu diapresiasi. Fokuslah pada perkembangan individu, bukan perbandingan dengan orang lain.

Penutup

Mengembangkan bakat dan minat peserta didik membutuhkan pendekatan yang penuh penghargaan, empati, dan dorongan positif. Dengan menghindari hal-hal yang dapat menghambat perkembangan mereka, para pendidik dan orang tua dapat membantu peserta didik mencapai potensi terbaiknya. Penting untuk selalu mendukung, mendengarkan, dan memberikan ruang bagi peserta didik untuk berekspresi dan mengeksplorasi minat mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Explore More

Suasana Kebersamaan dan Kreativitas: Iftar Ramadhan di UNPAB

Suasana Kebersamaan dan Kreativitas Iftar Ramadhan di UNPAB

Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menyelenggarakan acara Iftar Ramadhan di parkiran utama Gedung A UNPAB. Selain sebagai ajang berbuka puasa bersama, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik. Hadir

Deteksi Dini TBC: Puskesmas Warung Jambu dan Tegal Gundil Gelar Active Case Finding Bersama Mahasiswa UIN Jakarta

Deteksi Dini TBC Puskesmas Warung Jambu dan Tegal Gundil Gelar Active Case Finding Bersama Mahasiswa UIN Jakarta

Dalam upaya menemukan kasus Tuberkulosis (TBC) secara dini, Puskesmas Warung Jambu dan Puskesmas Tegal Gundil berkolaborasi dengan mahasiswa Kelompok 10 PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam kegiatan

50 Perguruan Tinggi Ramaikan Expo Kampus 2025 di Balai Kartini Rembang

Sebanyak 50 perguruan tinggi berpartisipasi dalam Expo Kampus 2025 yang digelar di Balai Kartini pada 14-15 Januari 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Rembang