Kujang Mewujudkan Angkutan Umum yang Ramah Lingkungan dan Terjangkau di Kota Bogor

Tiga mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) yang berasal dari angkatan 2020, yakni Khrisna Primaputra, Raisya Amru Adzhani, dan Rakan Sulthan Muhammad Hadipranoto, telah mengembangkan suatu inovasi sistem transportasi yang mereka sebut “Angkutan Jalan Gratis” atau yang disingkat sebagai Kujang. Selain itu, mereka juga merancang sebuah aplikasi bernama KujangApp sebagai pendukung dari sistem transportasi ini, yang bisa diakses oleh pengguna.

Sistem Kujang dibuat dengan mempertimbangkan tiga hal utama, yaitu kemudahan, kecepatan, dan tarif yang terjangkau. Ketiganya tergabung dalam Tim Prakarsa dan mendapat bimbingan dari Ir. Alvinsyah, MSc, seorang dosen di FTUI. Mereka memilih Kota Bogor sebagai area penelitian mereka dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas angkutan umum sebagai first mile connection menuju stasiun Bogor.

Ir. Alvinsyah menjelaskan pentingnya Stasiun Bogor dalam infrastruktur transportasi di wilayah Jakarta Bogor Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), terutama di Kota Bogor. Namun, fasilitas angkutan umum yang ada saat ini masih belum memberikan tarif yang terjangkau, kecepatan, dan kemudahan dalam akses, yang mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum sebagai solusi mengurangi kepadatan lalu lintas di Kota Bogor.

Khrisna menjelaskan bahwa Kujang dirancang sebagai sistem transportasi yang memberikan kemudahan, kecepatan, dan tarif yang terjangkau bagi penduduk Kota Bogor untuk mendorong mereka menggunakan angkutan umum. Sistem Kujang dirancang untuk meningkatkan konektivitas angkutan umum berbasis jalan raya sebagai first-mile connection menuju stasiun Bogor, yang akan mencakup angkutan kota (angkot) dan BisKita Trans Pakuan.

Baca Juga : Ini dia 10 Universitas teratas versi Webometrics Agustus 2023 dan Fakta Singkatnya

Inovasi Kujang memfasilitasi kemudahan perpindahan penumpang antarmoda angkutan umum, memudahkan pencarian moda angkutan umum terdekat, dan menyederhanakan sistem pembayaran. Semua ini diakses melalui aplikasi mobile bernama “KujangApp.”

Raisya menjelaskan bahwa dalam aplikasi ini terdapat tiga fitur utama yang mendukung ketiga aspek kemudahan tersebut. Pertama, “Find My Kujang!” memudahkan pencarian angkutan umum terdekat. Kedua, “KujangPay” memudahkan pembayaran. Ketiga, “Kujang Pass” mempermudah akses ke stasiun Bogor. Fitur-fitur ini akan membantu pengguna angkutan umum menuju Stasiun Bogor melalui interaksi manusia dan komputer (Human-Computer Interaction – HCI).

Fokus kedua dari implementasi Sistem Kujang adalah mengenai kecepatan dengan mengendalikan rute secara cerdas yang terhubung dengan perangkat pengemudi angkutan umum. Tujuannya adalah menjaga intensitas angkutan yang melewati rute jalan agar tetap konstan dan sesuai dengan kondisi kepadatan lalu lintas.

Untuk memastikan tarif yang terjangkau, fitur tagihan KujangPay bisa dimanfaatkan untuk membuat angkutan first-mile menjadi gratis bagi pengguna layanan KRL. Ini akan mendorong pengguna layanan KRL untuk beralih ke angkutan umum secara gratis daripada menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai stasiun Bogor.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyatakan bahwa inovasi Kujang mampu menarik minat masyarakat Bogor untuk menggunakan transportasi umum menuju stasiun Bogor melalui aplikasi KujangApp. Inovasi ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan dalam proses pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD) Stasiun Bogor.

Tim Prakarsa telah berhasil meraih Juara Dua dalam ajang Civil National Expo Ikatan Mahasiswa Sipil Universitas Tarumanagara (IMASTA UNTAR) 2023 dengan rancangan Kujang mereka. Ajang kompetisi ini bertemakan “Membangkitkan Antusiasme Mahasiswa Teknik Sipil Dalam Pembangunan yang Berkelanjutan di Indonesia” dengan fokus pada inovasi konektivitas angkutan umum.

Info Via : https://www.ui.ac.id/kujang-sistem-transportasi-mudah-murah-dan-cepat/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Explore More

Kuliah Kerja Nyata UMBY Angkatan 44: Menjaga Kekompakan dan Membangun Pemberdayaan Masyarakat

Kuliah Kerja Nyata UMBY Angkatan 44 Menjaga Kekompakan dan Membangun Pemberdayaan Masyarakat

Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melalui Pusat Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (P3MK) kembali menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Seremoni pelepasan KKN-PPM angkatan 44

Mengapa Jumlah Dokter Spesialis Masih Terbatas? Ini Penjelasannya

Mengapa Jumlah Dokter Spesialis Masih Terbatas Ini Penjelasannya

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa jumlah dokter spesialis di Indonesia masih terbilang sedikit? Berdasarkan data yang di publish di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 22 Agustus 2024, ditulis jumlah dokter spesialis Indonesia

Pemecatan Mengejutkan: Sam Altman dan Greg Brockman Keluar dari Pusat Kepemimpinan OpenAI

openAI Chat GPT Pergantian Sam Altman terkait dengan proses peninjauan yang sengaja dilakukan oleh dewan

Siapa yang tidak kenal dengan ChatGPT aatu chat OpenAI, banyak mahasiswa dan juga dosen menggunakan ChatGPT ini. Terkait OpenAI ini dengan tiba-tiba, dewan direksi OpenAI, pembuat chatbot ChatGPT, memutuskan untuk