Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menghentikan alokasi anggaran dana abadi pendidikan sebesar Rp 20 triliun setiap tahun, yang telah mengumpulkan total hampir Rp 140 triliun. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengungkapkan bahwa “suntikan” untuk dana abadi tersebut sebelumnya berasal dari anggaran pendidikan, yang menyumbang 20% dari total anggaran belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Muhadjir menyatakan, “Kita akan meninjau apakah kita harus melanjutkan LPDP dengan jumlah yang sudah mendekati Rp 140 triliun. Jadi, mungkin kita akan menghentikan sementara,” seperti dilaporkan oleh detikFinance. Ia menambahkan, “Jadi, anggaran pendidikan sebesar 20% dapat sepenuhnya dialokasikan untuk meningkatkan pendidikan, termasuk riset, dan alokasi pengembangan pendidikan tinggi dapat ditingkatkan.”

Dana tersebut rencananya akan dialihkan untuk pengembangan riset sesuai arahan dari Presiden Jokowi. Meskipun begitu, penyaluran beasiswa LPDP akan tetap berlanjut dengan menggunakan dana abadi sebesar Rp 136 triliun.

Baca Juga : Perjalanan Inspiratif Jepri Ali Saipul: Dari Keterbatasan Menuju Kesuksesan Dosen Bahasa Inggris dengan Kisah Sukses Mengejutkan

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, memberikan pandangan bahwa dana yang dialihkan dapat digunakan untuk menangani isu-isu lain dalam ranah pendidikan, seperti pengangkatan guru honorer atau peningkatan infrastruktur pendidikan.

Syaiful juga menyatakan kebutuhan untuk perhitungan yang matang sebelum mengalihkan dana tersebut, serta perlunya pemerintah menjelaskan skema beasiswa secara terbuka kepada masyarakat. Ia belum mengetahui persis kapan pengalihan dana tersebut akan terjadi, namun menekankan pentingnya penjelasan dari pemerintah sebelum Komisi X dapat bersikap mendukung atau tidak terhadap penghentian alokasi dana LPDP.

Baca Juga : Biaya Kuliah di Universitas Esa Unggul: Pilihan Beragam, Peluang Beasiswa Tersedia

LPDP sendiri telah menyediakan dana riset melalui skema Riset Inovatif Produktif atau RISPROS. Syaiful menyoroti potensi ketidaksesuaian antara rencana pengalihan dana ke riset dan ketersediaan dana riset yang sudah ada di LPDP.

Posisi Komisi X terkait penghentian alokasi dana LPDP masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari pemerintah sebelum mereka dapat mengambil sikap terhadap masalah ini.

Info via : https://www.detik.com/edu/beasiswa/d-7150962/suntikan-dana-buat-lpdp-mau-disetop-dpr-buka-suara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Explore More

Profil dan Biaya Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) 2023-2024

Profil dan Biaya Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) 2023-2024
October 23, 2023 0 Comments 3 tags

Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) adalah salah satu perguruan tinggi swasta tertua di Jakarta yang didirikan pada tanggal 1 April 1952 dan memiliki fasilitas kampus sendiri. UNKRIS saat ini menawarkan program kuliah

PKKMB 2024: Momen Penting Mahasiswa Baru Unirow Tuban Mengenal Kampus

PKKMB 2024 Momen Penting Mahasiswa Baru Unirow Tuban Mengenal Kampus
September 13, 2024 0 Comments 5 tags

Sebanyak 697 mahasiswa baru Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban untuk tahun akademik 2024/2025 mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung mulai Rabu, 11 September 2024. Sebelum pelaksanaan,

Peringkat Universitas Di Indonesia 2024 – Versi Webometrics Edisi Januari/Maret 2024

Peringkat Universitas Di Indonesia 2024 – Versi Webometrics Edisi JanuariMaret 2024
March 8, 2024 0 Comments 5 tags

Dalam era globalisasi dan digitalisasi saat ini, pemeringkatan universitas menjadi salah satu tolok ukur penting dalam menilai kualitas dan reputasi perguruan tinggi. Pada bulan Januari/Maret 2024, Webometrics, sebuah lembaga pemeringkatan