
Berita Kegiatan SDGs: Kind Class Movement
Yogyakarta, 19 November 2025 – Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta melalui Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, menyelenggarakan kegiatan Kind Class Movement: Gerakan Kelas Penuh Kebaikan sebagai upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 mengenai Pendidikan Berkualitas. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Komplek Kolombo Yogyakarta yang bertujuan untuk menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, inklusif, serta bebas dari tindakan perundungan.
Kind Class Movement merupakan sebuah program edukatif yang bertujuan menanamkan nilai empati, saling menghargai, dan perilaku positif antar siswa SD melalui pendekatan psikologis, pengalaman langsung, dan aktivitas reflektif. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Budaya Kelas yang Aman, Nyaman, dan Inklusif” ini diikuti oleh siswa kelas IV yang berjumlah 8 orang dan didampingi oleh fasilitator hebat yaitu, Zahra Anditha Putri, Ashka Deva Nayara, Meyshinta Putri Afifa, dan Meutia Fitri Marhayani. Dalam pelaksanaan project ini, kami menghadirkan narasumber Sarah Az-zahra Syahidah, mahasiswa S1 Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Melalui penyampaian materi anti-bullying, diskusi, hingga simulasi sederhana, para siswa diajak memahami konsep perundungan, mengenali perasaan diri, serta mempraktikkan strategi positif untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.

Kegiatan diawali dengan sesi pemaparan anti-bullying dan dilanjutkan dengan ice breaking yang bertujuan menciptakan suasana kelas yang lebih cair dan kondusif. Selanjutnya siswa mengikuti aktivitas poster “Express Your Feelings,” sebagai metode ekspresi emosi yang membantu mereka menyampaikan perasaan secara sehat dan terarah. Dalam pemaparannya, Sarah menjelaskan bahwa “Bullying merupakan perilaku menindas atau menyakiti orang lain secara fisik atau psikologis yang berdampak pada korban mengalami tekanan mental, fisik, dan rendah diri”. Penjelasan tersebut membuka ruang diskusi mengenai pentingnya menciptakan interaksi positif di sekolah. Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan foto pada frame anti-bullying dan pemberian apresiasi kepada siswa sebagai bentuk komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan sekolah tanpa perundungan. Di akhir kegiatan, dilakukan sesi dokumentasi berupa foto dan video bersama. Pada sesi video, seluruh peserta menyuarakan tagline kegiatan, “Belajar Tanpa Takut, Berteman Tanpa Batas.” Tagline ini menjadi simbol komitmen bahwa setiap anak berhak merasa aman, dihargai, dan diterima tanpa diskriminasi maupun tekanan sosial terutama di lingkungan sekolah.
Program ini terbukti memberikan dampak positif, khususnya pada peningkatan kesadaran siswa dalam mengenali perundungan serta menumbuhkan keberanian untuk bersuara ketika melihat tindakan yang tidak menyenangkan di sekolah. Buktinya dapat dilihat dari siswa dapat menceritakan pengalaman terkait tanda-tanda bullying yang ia rasakan di sekolah, siswa dapat saling menerima, mengakui kesalahan, dan meminta maaf satu sama lain, serta siswa dapat menjelaskan dengan baik terkait materi yang disampaikan oleh narasumber. Dampak tersebut sejalan dengan indikator SDGs 4.7 yang menekankan pendidikan karakter, budaya damai, toleransi, serta pembentukan lingkungan belajar yang inklusif.
Melalui penyelenggaraan Kind Class Movement ini, Universitas Negeri Yogyakarta menunjukkan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia. Dengan demikian, kami meyakini bahwa pembentukan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan merupakan fondasi penting bagi tumbuhnya generasi yang berkarakter, empati, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
(Penulis: Meutia Fitri Marhayani dan Meyshinta Putri Afifa) – Mahasiswa FIP UNY



