OMVI atau Olahraga Mahasiswa Vokasi adalah salah satu acara tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Mahasiswa/i Sekolah Vokasi IPB University. OMVI dikenal sebagai perlombaan olahraga terbesar yang diikuti oleh 17 Program Studi. Dengan beberapa cabang olahraga seperti voli, catur, badminton, tenis meja, futsal, atletik, dan basket. Dalam mensukseskan acaranya, OMVI membuka sebuah Sayembara Theme Song untuk menjadi hiburan pada saat Opening OMVI nanti. Terkait hal itu, disinilah cerita ini dimulai.
Sore itu, salah satu Panitia OMVI menghubungi saya untuk menawarkan sebuah kesempatan menjadi penulis Theme Song OMVI 2023. Tentunya, saya harus menanyakan hal ini kepada teman-teman seperjuanganku di band, yang bernama Chilly Potatoes. Setelah berdiskusi panjang, kami bersedia untuk menerima tawaran tersebut dengan catatan kami harus membawakan sebuah lagu ciptaan yang akan menjadi hak milik pihak OMVI. Kami melakukan berbagai macam diskusi dan kesepakatan dengan pihak OMVI mulai dari fee, ketersediaan alat, teknis acara, dan checksound.
Namun, beberapa kendala tentunya terjadi. Alat-alat musik yang mereka sediakan tidak sesuai dengan jumlah anggota dan kebutuhan band kami. Alat yang tersedia hanya berupa drum dan keyboard sedangkan kami membutuhkan gitar akustik, gitar alektrik, bass, mic wireless, sustain, pedal distorsi atau effect, dan amplifier. Saat itu kami memilih jalan tengah yaitu untuk mencoba meminjam alat musik yang tidak ada kepada teman-teman kami. Setelah alat musik selesai diatasi, kami secara mendadak diminta untuk melakukan shooting MV atau Music Video yang sebelumnya tidak dituliskan atau disebutkan pada perjanjian kerja sama di awal kesepakatan.
Belum lagi, ada salah satu anggota band kami yang mendadak tidak bisa ikut berpartisipasi karena bertugas menjadi Ketua Angkatan yang bertanggung jawab penuh untuk Prodi yang ia pegang saat acara OMVI berlangsung. Di hari yang sama, panitia memberi kabar bahwa alat musik yang disediakan hanya keyboard dan gitar listrik. Tentu berbagai hal yang terjadi saat itu cukup membuat kami bingung, namun dengan diskusi yang cukup panjang serius akhirnya kami dapat memaklumi dan mencari jalan keluar terkait hal-hal tersebut.
Beberapa hari kemudian, kami dikabarkan oleh panitia bahwa kami diperbolehkan untuk menampilkan lagu tambahan saat penampilan nanti, dikarenakan vokalis Chilly Potatoes ada 2 orang yakni saya dan Ghina atau Kai, maka kami sepakat untuk menampilkan 2 lagu tambahan yang akan dinyanyikan.
Cukup banyak miss communication yang terjadi di minggu terakhir sebelum acara dilaksanakan, kamu mengalami pembatalan shooting MV yang seharusnya dilaksanakan 4 hari sebelum acara, dikarenakan pihak OMVI mengalami beberapa kendala sehingga tidak bisa dilanjutkan.
Tentu, dengan banyaknya kejadian yang tidak terduga ini kami merasa pihak OMVI belum cukup matang dalam konseptual pembuatan acara. Banyak hal- hal yang diubah secara mendadak serta banyak pula hal-hal yang diputuskan secara mendadak. Manager kami, Naufal, memutuskan untuk mengambil tindakan tegas dengan berterus terang kepada LO (Liaison Officer) kami terkait berbagai kendala yang terjadi, terdapat perdebatan internal saat itu yang menyebabkan Naufal mengundurkan diri sebagai Manager Chilly Potatoes. Namun, nyatanya tindakan tersebut berujung kepada perpecahan internal band kami. Saat itu, saya benar-benar clueless dan tidak mengerti terkait situasi yang terjadi hingga akhirnya Kai menjelaskan, bahwa sebenarnya memang terjadi beberapa masalah yang menyebabkan ketidakcocokan anggota kamu dengan manager kami.
Baca juga : Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang UU Aparatur Sipil Negara Terbaru
1 hari sebelum dilaksanakannya Opening OMVI, kami diminta untuk melakukan checksound di tempat berlangsungnya acara. Dalam penjadwalan, checksound dimulai setelah isya yakni sekitar pukul setengah 8 malam. Namun, lagi-lagi hal yang yang tidak terduga terjadi, checksound diundur keesokan harinya tepat jam 8 pagi, dimana pada saat itu saya memiliki jadwal kuliah yang tidak dapat ditinggalkan serta pihak OMVI tidak memberikan surat izin atau dispensasi. Untuk mengatasi hal tersebut kami bersepakat hanya mengirimkan beberapa anggota saja sebagai perwakilan checksound. Keesokan harinya, kabar tidak menyenangkan kembali terdengar, pihak OMVI belum sama sekali siap untuk checksound hingga pukul 09.30 sedangkan anggota band kami sudah hadir sejak pukul 8.
Dengan banyaknya kendala, kami sempat berpikir untuk mengundurkan diri karena khawatir tidak dapat menampilkan yang terbaik saat hari-H. Namun, karena sudah tidak ada waktu untuk mundur, kami memutuskan untuk tetap tampil. Keesokan harinya, penampilan kami dijadwalkan pada pukul 5 sore hari, karena saat itu hari jumat, kami bersepakat bahwa akan datang setelah kelas selesai. Ternyata kami diharuskan dan ditekankan untuk hadir jam 3 sore dimana, sebagian besar dari kami tentunya belum bisa hadir dan tidak bisa izin untuk keluar kelas. Kami bernegosiasi dengan pihak OMVI dan mereka menyetujunya dengan caratan kami dapat datang tepat waktu sebelum jam 5.
Setelah kami semua berkumpul di belakang panggung, kami berlatih sebentar karena memang, sebenarnya untuk penampilan kali ini, kami belum sempat berlatih sama sekali karena jadwal kuliah yang berbeda sehingga sulit untuk menentukan waktu. Saat kami sedang serius berlatih, lagi-lagi pihak OMVI memberikan pernyataan yang sangat mengejutkan, bahwa kami tidak memungkinkan untuk tampil dengan 2 lagu tambahan, hanya 1 dikarenakan waktu yang tidak cukup. Sedangkan, saya dan Ghina memiliki lagu yang harus dibawakan masing-masing dan rasanya sangat tidak adil jika hanya salah satu dari kami yang tampil. Kami memohon dan berdiskusi panjang, tentunya saat itu keadaan cukup memanas.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami akhirnya menyetujuinya namun dengan rencana cadangan yang kami buat untuk penampilan nanti. Kami berencana untuk tetap membawakan 2 lagi dengan pergantian musisi yang cepat serta memotong beberapa bagian lagu agar mempersingkat penampilan. Saat sudah berada di panggung, kami dengan cepat menjalankan aksi rencana kami, tentunya panitia OMVI yang melihat cukup kebingungan dan mencoba untuk menyuruh kami turun. Dengan tidak disangka-sangka audiens atau penonton yang hadir malam itu, berteriak dengan langang menyerukan kami untuk membawakan lagu lanjutan. Tentunya itu momen yang sangat berkesan karena kami mendapat dukungan penuh dari orang-orang yang turut hadir disana.
Akhirnya, pihak OMVI mau bekerja sama dengan membantu menyiapkan alat-alat perpindahan musisi antara Ghina dengan saya. Penampilan malam hari itu sangat luar biasa dan antusias. Semua penonton bernyanyi dan berlompat dengan semangat, itu pula yang menjadi semangat saya untuk menampilkan penampilan yang terbaik yang saya miliki. Riuh penonton semakin terdengar disetiap bait lirik yang saya nyanyikan, tepuk tangan tersebar dimana-mana, lampu sorot menembakkan cahayanya. Malam itu, sungguh, benar-benar ajaib. Setelah saya menyelesaikan penampilan saya, riuh penonton lebih terdengar keras, mereka ingin kami membawakan lagu tambahan, namun karena saat itu kami sudah merasa melanggar peraturan maka lagu yang saya nyanyikan itu adalah lagu terakhir untuk penampilan kami malam itu.
Setelah kembali ke belakang panggung, tangin saya sudah tak terbendung. Saya merasa sangat senang dapat menghibur dan berkesempatan tampil di tengah- tengah keadaan yang cukup memanas tersebut. Di satu sisi, saya juga merasa tidak enak dan bersalah kepada pihak OMVI yang mungkin saat itu terkejut dengan rencana tidka terduga yang kamu lakukan. Maka untuk menutup penampilan kami malam itu, kami meminta maaf kepada pihak OMVI dan begitupun sebaliknya. Banyak hal yang telah kami lalui dalam perjalanan menuju panggung sayembara yang meriah itu, tetesan keringat dan air mata pun tumpah disetiap langkah yang kami ambil.
Dalam melengkapi tulisan ini, saya mewawancarai salah satu penonton yang hadir pada malam itu. Naili Rahma, mengatakan bahwa “Menurut saya sebagai penonton, penampilan Aisy bagus dan mencairkan suasana, untuk latihannya aku perkirakannn 2-3 bulan untuk menyanyi di tengah tengah banyak penonton dan membawakan lagu yang cukup trend, setelah aku melihat aisy menyanyi (tampil) sangat sangat kagum karna tidak menyaka akan serame itu, dan pada saat tampil bener bener sampe ga bisa ikut nyanyi karna merinding semua penonton ikut bernyanyi, keren…”
Begitu juga dengan Salma. N yang mengatakan bahwa “Waktu tampil di omvi keren sihh ga nyangka aja ada yang bisa nyanyi di depan panggung yang ditonton orang se banyak ituu hahaha. Pembawaan dan pemilihan lagunya juga asik banget sampe semua orang lompat lompat. Terus kalo diliat liat sih kayanya tampil di acara se besar itu apalagi di opening kayanya untuk latihannya sering banget, keren bgttt sih asli ga boong kaya se wow itu”
Dengan jawaban yang saya terima, saya bersyukur bahwa kejadian dan kendala di belakang layar tidak terlihat. Konflik internal dma eksternal yang saya alami pun rasanya sudah cukup terbayar karena nyanyian daya dapat menghibur banyak orang. Hari itu, perjalanan itu, menjadi momen tempuh yang tak terlupakan bagi saya.
Kontributor Berita : Aisy Andini Savitri email : [email protected] (Mahasiwi Prodi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University)