Mahasiswa dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) telah berhasil menciptakan inovasi camilan kacang yang sehat yang diberi nama “KARELIN”. Tim ini terdiri dari lima mahasiswa UMBY, yaitu Satiti Nur Kesuma Aji sebagai ketua tim, Alief Nur Haliza (keuangan), Meida Indika (quality control), Prabu Aria Awangnirat (research and development), dan Syabilla Dewi (marketing). Mereka melakukan inovasi ini dalam rangka Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di Fakultas Agroindustri UMBY.

Pemilihan kacang tanah sebagai bahan baku produksi KARELIN dipilih karena ketersediaannya yang melimpah dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan bahan makanan tinggi protein dan aman bagi kesehatan. Kacang tanah merupakan tanaman legum atau kacang-kacangan yang memiliki prioritas untuk dikembangkan.

Dosen Pembimbing, Dr. Yuli Perwita Sari, STP, menjelaskan bahwa P2MW merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI). Program ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menjalankan wirausaha dan memperkuat ekosistem kewirausahaan di perguruan tinggi.

Baca juga : Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan Bazar Pasar Murah bersama Badan Pangan Nasional (BAPANAS)

Satiti Nur Kesuma Aji menjelaskan bahwa KARELIN memiliki keunggulan dibandingkan dengan camilan kacang lainnya, terutama dalam proses pengolahannya. Produk KARELIN diolah dengan dipanggang pada oven dan tidak digoreng seperti produk olahan kacang sejenis. Kacang ini juga melalui tahap pengepresan sehingga kadar minyaknya berkurang hingga 30 persen.

Tim juga melakukan pengembangan dengan menambahkan rempah-rempah tradisional pada formulanya, seperti kayu manis, secang, dan sereh. Ini memberikan rasa kacang yang lebih menarik.

Mereka juga aktif dalam berbagai media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, TikTok, dan Shopee dengan nama @karelin.id untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk KARELIN kepada masyarakat.

Selain itu, produk KARELIN telah memperoleh legalitas usaha, seperti Nomor Izin Berusaha (NIB), Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan Sertifikat Kehalalan Produk.

baca Juga : Peran Teknologi Informasi dalam Kesehatan Global: Perspektif PHAC 2023

Prabu Aria Awangnirat menjelaskan bahwa mereka juga memanfaatkan limbah hasil produksi untuk menciptakan produk pendukung bernama “LIATIN” (Lilin Aromaterapi Asli Nusantara). LIATIN dibuat dari minyak kacang tanah hasil pengepresan dan aromanya berasal dari sisa hasil pengovenan. Lilin aromaterapi ini memiliki warna dan aroma yang serupa dengan rempah-rempah. Hal ini dilakukan untuk mengedepankan prinsip keberlanjutan (sustainable) dan mengurangi pemborosan (zero waste).

Setelah melalui sejumlah tahap penilaian dan kemajuan program, kelima mahasiswa Program Studi THP UMBY berhasil masuk dalam kategori produk utama makanan dan minuman di bawah program P2MW. Ini memungkinkan inovasi camilan kacang KARELIN mereka untuk berpartisipasi dalam seleksi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI Award) yang akan diadakan pada KMI Expo XIV 2023. Kegiatan ini akan digelar di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, pada tanggal 15-17 November 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *