Kolaborasi KKN-PPM UMBY Kelompok 67 dan Posyandu Dahlia untuk Meningkatkan Perkembangan Balita dengan Sensory Play di Dusun Pucanganom B, Rongkop, Gunungkidul.
Yogyakarta, 05 Agustus 2024 – Kelompok 67 Kuliah Kerja Nyata Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN UMBY) telah sukses menggelar acara psikoedukasi perkembangan balita dengan sensory play bersama Posyandu Dahlia di Dusun Pucanganom B, Kelurahan Pucanganom. Acara ini dihadiri oleh warga, khususnya para balita beserta ibunya yang bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai tahap perkembangan balita dengan mengenalkan permainan kreatif guna menstimulasi sensorimotor pada balita.
Dusun Pucanganom B, terletak di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi saksi atas upaya nyata dalam pencegahan terjadinya keterlambatan perkembangan balita. Sosialisasi dan praktik langsung ini menjadi bagian integral dari program kerja Kelompok 67 KKN UMBY yang bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik kepada orang tua tentang tahapan perkembangan balita, serta mengajarkan teknik untuk merangsang perkembangan kognitif anak melalui permainan yang sesuai dengan usianya.
Psikoedukasi perkembangan balita yang disampaikan dalam kegiatan ini dipandu oleh mahasiswa Prodi Psikologi Kelompok 67, yang terdiri dari Dea, Hana, Zahra, Aviela dan Anggi. Kegiatan ini diawali dengan kegiatan rutin Posyandu Dahlia yang diselenggarakan di Balai Dusun Pucanganom B didampingi kader Posyandu Dahlia. Kegiatan posyandu dimulai dengan melakukan pendataan balita kemudian dilanjutkan dengan pemberian PMT berupa telur rebus dan pemberian vitamin A. Setelah itu, dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan. Orang tua balita terlibat secara langsung dalam tahapan-tahapan ini, sehingga mereka dapat memahami perkembangan anaknya sesuai dengan tahap perkembangan anak berdasarkan poster Suryakanti.
Selama posyandu berlangsung kami kelompok 67 KKN UMBY ikut andil dalam proses pencatatan hasil pengukuran tersebut, mulai dari menyiapkan timbangan, alat pengukur tinggi badan dan memberikan bubur mutiara yang dimasak sendiri oleh kelompok KKN 67 UMBY. Kegiatan posyandu yang dikolaborasikan dengan pengetahuan mengenai perkembangan balita berdasarkan poster Suryakanti tidak hanya bermanfaat bagi orang tua balita, tetapi juga para kader posyandu. Pemahaman orang tua dan kesejahteraan balita menjadi fokus utama dalam program ini.
Setelah kegiatan posyandu selesai, kegiatan psikoedukasi dimulai dengan pengenalan anggota KKN 67 Prodi Psikologi. Program edukasi ini mengandung tujuan yang lebih luas yaitu agar para orang tua di Dusun Pucanganom B dapat lebih memahami tentang tumbuh kembang dan keterlambatan apa yang dialami anak mereka. Selain itu, antusiasme yang terlihat dari masyarakat khususnya ibu-ibu yang mengantarkan anaknya ke posyandu di Balai Dusun Pucanganom B terhadap program ini sangat menggembirakan.
Kegiatan psikoedukasi perkembangan Balita
Peserta memperhatikan Kelompok KKN 67 ketika menyampaikan materi, peserta juga aktif bertanya tentang permasalahan yang dihadapi ketika mendampingi proses tumbuh kembang anaknya. Salah seorang peserta, mengungkapkan kekhawatiran terhadap perkembangan anaknya karena adanya trauma yang dialami anak setelah melakukan operasi untuk membuat saluran pembuangan feses di usia 2 tahun yang menyebabkan anak tersebut sempat menggunakan alat bantu poop karena tidak memiliki saluran feses. Dari operasi inilah sang anak merasa trauma akan rasa sakit ketika ingin poop jadi anak tidak mau poop dengan duduk. Atas permasalahan tersebut kami menyarankan untuk memberikan alat bantu toilet training yang memiliki gambar berkarakter atau berbentuk kartun lucu yang dapat menstimulasi anak agar secara perlahan dapat menghilangkan traumanya, sehingga anak dari ibu tersebut dapat poop dengan duduk.
Begitu pula dengan seorang ibu lainnya yang merasa program ini sangat bermanfaat karena beliau dapat bertanya bagaimana cara mengatasi anak yang tantrum ketika tidak mendapatkan sesuatu yang anak inginkan. Ketika anak menangis orang tua atau ibu ini merasa diintimidasi oleh orang yang lebih tua (mertua, nenek dari anak balita tersebut).
Program kerja psikoedukasi dengan sensory play ini juga mendapatkan respon positif dari peserta edukasi balita di Balai Dusun Pucanganom B. Ibu dari para balita ini terlihat senang karena mereka diberikan ide untuk membuat permainan yang aman bagi anak mereka dengan menggunakan agar-agar yang diberi mainan plastik. Para orang tua balita ini membiarkan anaknya mengeksplorasi game yang Kelompok 67 KKN UMBY buat, agar menstimulasi perkembangan kognitif dan motorik halus anak.
Upaya yang dilakukan oleh Kelompok 67 KKN UMBY di Dusun Pucanganom B merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan dan praktik lapangan dapat memiliki dampak positif dalam pemberdayaan masyarakat. Langkah ini sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya memperhatikan aspek fisik-motorik, tetapi juga kognitif dan sosial-emosional.
Dengan diadakannya sosialisasi dan praktik langsung sensori play ini, diharapkan bahwa para orang tua di Dusun Pucanganom B dapat lebih sadar akan perkembangan anak balita berdasarkan proses tumbuh kembang yang baik dan sehat (Poster Suryakanti). Keberlanjutan program semacam ini juga menjadi kunci dalam menambah wawasan, mengetahui faktor penghambat perkembangan anak, serta memberikan inovasi stimulus yang bermanfaat bagi keberlanjutan anak di masa depan.
Penulis : Kelompok 67 KKN-PPM UMBY