Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) menjadi pusat perhatian akhir pekan ini dengan terselenggaranya pelatihan Basic Life Support (BLS) atau Pelatihan Pertolongan pertama yang diselenggarakan oleh Satuan Relawan Gerak Cepat (SARGAP) IAKMI Jakarta. Kegiatan yang melibatkan 65 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Kesehatan Masyarakat di Jakarta ini, seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas MH Thamrin, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Universitas Respati Indonesia, Universitas Indonesia Maju dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada.
Pelatihan ini berlangsung hanya satu hari di Auditorium Lantai 4 FKM UMJ dimulai dari pagi hari hingga petang. Pelatihan ini bertujuan khusus untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar dalam penanganan kegawatdaruratan bagi para peserta. Dengan tema “Hidup Selamat, Respon Cepat Basic Life Support For Everyone!”. Tema ini menekankan pentingnya respons cepat dan tepat saat menghadapi situasi darurat, baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat umum.
Kegiatan Basic Life Support Yang Berlangsung di Auditorium Lantai 4 FKM UMJ
Figure Turut Hadir Ujang Dede Lasmana sebagai Direktur Utama Ready Indonesia & Trainer Pusdiklat BNPB, Ns. Faisal Azhari S.Kep sebagai Primary Nurse RS Fatmawati dan Ns. Farhan Nafis Sajidalloh S.Kep. M.Kep., Sp. Kep.Kom Selaku Founder dari Kufahafa Medical Assistent
Tiga pemateri utama mengisi sesi pelatihan diantaranya ada Ujang Dede Lasmana, Direktur Utama Ready Indonesia sekaligus Trainer Pusdiklat BNPB, Ns. Faisal Azhari dari Primary Nurse RS Fatmawati dan Ns. Farhan Nafis Sajidalloh, pendiri Kufahafa Medical Assistant. Setiap sesi memberikan materi penting dan simulasi secara langsung mengenai resusitasi jantung paru (RJP), teknik transportasi korban, hingga penanganan cedera olahraga.
Tak hanya melibatkan mahasiswa, pelatihan ini juga didukung oleh berbagai mitra, mulai dari organisasi sosial hingga lembaga pendidikan kesehatan. Kerja sama ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Dukungan dari Lazismu, Tangselmuid, dan PUSBANG SISDIK UMJ memperlihatkan sinergi kuat dalam meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan muda di Indonesia.
Dalam sambutannya Ketua SARGAP IAKMI Jakarta, Hardiman SG, SKM, M.Kes “Keterampilan BLS sangat penting, dan pelatihan ini menjadi langkah strategis bagi tenaga kesehatan dan relawan untuk lebih siap menghadapi keadaan darurat,” ujar Hardiman SG, Ketua SARGAP IAKMI Jakarta. Ia berharap, setelah pelatihan ini, peserta dapat lebih percaya diri dan kompeten dalam memberikan pertolongan pertama di lapangan.
Ketua Program Studi FKM UMJ, Fini Fajrini, SKM, MKM, dalam sambutannya mengungkapkan harapannya agar pelatihan ini tidak hanya sekadar menambah pengetahuan teknis, tetapi juga menginspirasi peserta untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam pelayanan kesehatan masyarakat. “Kegiatan ini adalah bentuk nyata kolaborasi kita dalam meningkatkan kapasitas mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan yang berkualitas dan tanggap terhadap keadaan darurat,” tuturnya.
Antusiasme Peserta Dengan Praktek & Simulasi Pada Materi
Melakukan Praktek dari Materi Restutasi Jantung Paru, Transportasi Evakuasi & Teknik Pembidaian
Ke 65 peserta dari berbagai Universitas tersebut melakukan Pelatihan yang mencakup beberapa materi penting. Semangat dan antusiasme para peserta terlihat sepanjang kegiatan, mulai dari sesi teori hingga praktik secara langsung. Mereka tidak hanya belajar secara mendalam mengenai teknik-teknik pertolongan pertama, tetapi juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan simulasi kegawatdaruratan yang realistis. Dengan bimbingan dari para pemateri yang berpengalaman, peserta tampak aktif bertanya dan berpartisipasi dalam setiap sesi.
“Pelatihan ini sangat membantu kami, khususnya dalam memahami secara langsung bagaimana menangani situasi darurat seperti henti jantung atau cedera serius,” ungkap salah satu peserta, Khansa, mahasiswa semester 5 dari UIN Jakarta. Ia menambahkan, pengalaman praktik langsung seperti teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan penanganan cedera, membuatnya merasa lebih siap untuk menghadapi ketika dalam situasi darurat.
Pelatihan BLS ini menjadi bukti konkret bahwa kesiapsiagaan dan keterampilan pertolongan pertama harus menjadi bagian dari setiap individu, baik yang berprofesi di bidang kesehatan maupun masyarakat umum. Kegiatan yang dilakukan oleh SARGAP IAKMI Jakarta ini tidak hanya mencetak tenaga kesehatan yang kompeten, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif dalam membantu menyelamatkan nyawa di saat-saat kritis.
Dengan rangkaian materi yang padat namun diselangi dengan kegiatan praktik langsung, diharapkan para peserta mampu mengaplikasikan keterampilan yang didapatkan di lapangan. Pelatihan ini pun menandai komitmen SARGAP IAKMI Jakarta dalam terus memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan dan kesiapsiagaan masyarakat Indonesia.
Nama Lengkap Penulis: Adipatra Kenaro Wicaksana
Sosial Media Penulis: https://www.instagram.com/adipatrakw/
Linkedin Penulis: https://www.linkedin.com/in/adipatrakw/
S-1 Lulusan Kesehatan Masyarakat peminatan Kesehatan Lingkungan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Bekerja sebagai Surveyor & Asisten Ahli Tenaga Kesehatan Masyarakat serta Minat dalam Bidang Penangulangan Bencana