Pameran Data Penelitian Mahasiswa S-3 Pendidikan Seni di Unesa Rasawidya Menggali Estetika Seni dan Pendidikan

Program Studi S-3 Pendidikan Seni, Pascasarjana Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan pameran data penelitian mahasiswa S-3 bertajuk “Rasawidya: Estetika Seni dan Pendidikan dalam Eksplorasi.” Kegiatan ini berlangsung di Galeri Seni Rupa, Gedung T3 Lantai 3, FBS, Kampus 2 Unesa Lidah Wetan pada 13-15 Januari 2025, dan mencakup pameran data penelitian serta kuliah umum dan telaah data penelitian.

Pameran ini dibuka oleh Wakil Dekan 1 FBS, Didik Nurhadi, yang memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya acara ini, yang juga merupakan pameran pertama yang diadakan oleh program pascasarjana FBS. Didik berharap, pameran ini dapat menjadi sarana untuk mempersiapkan disertasi mahasiswa S-3 Pendidikan Seni dan menjadi tradisi yang terus berlanjut, mengingat ini adalah pameran pertama yang digelar oleh mahasiswa angkatan pertama dari program tersebut.

“Semoga melalui pameran ini, mahasiswa S-3 Pendidikan Seni dapat lebih siap dalam menyusun disertasi mereka. Karena ini adalah yang pertama kali, saya berharap acara ini bisa menjadi tradisi di masa mendatang,” ucapnya.

Sebanyak 64 data penelitian dipamerkan dalam acara ini, yang berasal dari tujuh mahasiswa terbaik Program Studi S-3 Pendidikan Seni, yaitu Senyum Sadhana, Bambang Sugito, Jajuk Dwi Sasanadjati, Novyta Mijil, Fera Ratyaningrum, Ika Anggun Camelia, dan Abd. Rahman Prasetyo.

Rasawidya: Menggali Kepekaan dan Pendidikan Seni

Ketua pelaksana pameran, Senyum Sadhana, menjelaskan bahwa nama Rasawidya diambil dari gabungan dua kata dari bahasa Kawi dan Sansekerta. “Rase” berarti dekat dengan kalam-Mu, suatu sikap batin yang tercermin dalam kepekaan indrawi. Sedangkan “Vidya” berarti tempat, yang bisa diartikan sebagai tempat pemujaan, pendidikan, atau pelatihan. Rasawidya berarti tempat atau wadah untuk mengembangkan kepekaan atau rasa dalam konteks seni dan pendidikan.

Senyum menambahkan bahwa pameran ini bertujuan untuk memfokuskan pembingkaian penelitian mahasiswa S-3 Pendidikan Seni yang berfokus pada tradisi dan penerapannya dalam dunia pendidikan. Penelitian ini tidak hanya menggali aspek seni, tetapi juga kaitannya dengan perkembangan dan aplikasinya dalam pembelajaran.

Pengembangan Tradisi Pameran Penelitian

Djuli Djatiprambudi, Guru Besar Ilmu Seni Rupa Unesa, menyatakan bahwa tradisi pameran penelitian ini harus terus dikembangkan. Pameran seperti ini dapat menjadi arah riset yang sesuai dengan minat mahasiswa serta membantu memproyeksikan waktu yang lebih efisien untuk penelitian.

Dalam acara ini juga dilaksanakan kuliah umum dan telaah data penelitian bersama Taswadi, pakar dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Taswadi menekankan pentingnya peningkatan kualitas data penelitian, khususnya dengan mempertimbangkan nilai-nilai kebermanfaatannya bagi masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa kreativitas dalam penelitian tidak boleh dibatasi, namun harus didasarkan pada data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Taswadi menjelaskan bahwa metode penelitian yang digunakan harus terus dievaluasi. “Jika penelitian ini bermanfaat, memberikan kontribusi dalam penulisan proposal atau disertasi, dan terbukti dapat memberikan hasil yang sesuai dengan target waktu, maka metode ini patut dipertahankan atau bahkan dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.

Validasi Data dan Kolaborasi Narasumber

Setyo Yanuartuti, Koordinator Program Studi S-3 Pendidikan Seni, menyampaikan bahwa data penelitian yang dipamerkan terlihat lebih jelas dan nyata. Namun, ia juga mengkritisi beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti, seperti masalah dalam pengumpulan data di lapangan dan penerapan metode penelitian. Setyo menekankan pentingnya validasi data dan kolaborasi dengan narasumber, baik dari kalangan seniman maupun akademisi. Selain itu, model pembelajaran yang dihasilkan harus relevan dengan materi, media, dan evaluasi yang digunakan.

Harapan ke Depan

Taswadi juga berharap bahwa pameran penelitian tidak hanya dibatasi pada program S-3, tetapi juga melibatkan mahasiswa S-2 dan S-1, terutama mereka yang sedang mengerjakan tugas akhir. Ia mengharapkan adanya elaborasi lebih lanjut dalam acara-acara serupa untuk memantau perkembangan penelitian di masa depan.

“Saya optimis acara ini akan terus berkembang. Seperti halnya eksperimen pada gajah percobaan, setiap percobaan harus diperkuat dan dikembangkan agar dapat menghasilkan hasil yang maksimal,” tutup Taswadi.

Dengan terlaksananya pameran ini, diharapkan mahasiswa S-3 Pendidikan Seni dapat terus mengembangkan karya-karya penelitian mereka yang berbasis pada seni dan pendidikan, sekaligus memperkuat tradisi penelitian yang mendalam dan bermanfaat bagi masyarakat.

info via : https://unesa.ac.id/prodi-s-3-pendidikan-seni-gelar-rasawidya-2025-pamerkan-dan-telaah-data-penelitian-mahasiswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Explore More

Penggalangan Dana untuk Palestina di Car Free Day: Ketua Yayasan Terlibat Secara Langsung

Penggalangan Dana untuk Palestina di Car Free Day Ketua Yayasan Terlibat Secara Langsung

IAITF Dumai, Pada hari Minggu (5/11) di Bukit Gelanggang Dumai, sebagai bagian dari serangkaian kegiatan International Philantropy Training CIPSF IAITF, sebuah bazar dan pengumpulan donasi untuk Palestina diselenggarakan. Acara ini

UNU Jogja: Kesempatan Emas Menjadi Bagian dari Kampus Berprestasi

UIN Sunan Gunung Djati

Halo, warga Indonesia! Kabar baik untuk kalian yang sedang mencari perguruan tinggi yang berkualitas dan memberikan berbagai kemudahan. Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta (UNU Jogja) membuka penerimaan mahasiswa baru dengan berbagai

Program Studi dan Akreditasi Institusi Informatika dan Bisnis Darmajaya

IBI DARMAJAYA Program Studi, Biaya, dan Pendaftaran Mahasiswa Baru

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya (IIB Darmajaya) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang berfokus pada bidang informatika dan bisnis. Berikut adalah daftar program studi dan informasi mengenai akreditasi