Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) telah sukses menyelenggarakan Annual International Conference Guidance and Counseling (AICGC) 2023 pada Senin, 27 November 2023, secara daring. Acara ini bertema “Reimagining Guidance and Counseling in the VUCA Era: Navigating Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity in the Field of Education.”
AICGC 2023 diikuti oleh lebih dari 200 peserta, termasuk mahasiswa, praktisi, dan akademisi dari Indonesia dan Malaysia. Ir. Wafit Dinarto MSi MCE, Wakil Rektor Bidang Akademik UMBY, menyatakan optimisme bahwa konferensi ini akan memberikan pengalaman mendalam serta berkontribusi pada pengembangan praktik pendidikan dan konseling.
Baca Juga : Mahasiswa UMBY Berkarya: KARELIN, Camilan Kacang yang Menyehatkan
Pemateri utama termasuk Duta Besar Republik Uzbekistan & Republik Kirgizstan, Prof Dr. H Sunaryo Kartadinata MPd, yang membahas “Ethical and Cultural Consideration In Guiding Diverse Student Population,” serta akademisi dari Texas Woman’s University USA, Florence Osuofa PhD, dengan topik “Family Counseling as a Tool to Cope with Complexity in the VUCA Era.”
Profesor di University of Sydney, Prof David Evans PhD, menyampaikan materi mengenai “Inclusive Counseling for Students with Special Needs,” sementara President PERKAMA Malaysia, Dato’ Dr. Abdul Halim bin Moh Hussin, memberikan wawasan dalam materi “Building Resilience Through Crisis Counseling.”
Prof David Evans PhD menyoroti pentingnya peran konselor, terutama dalam menghadapi tantangan VUCA yang dapat berdampak pada bidang pendidikan. Dia menekankan perlunya peningkatan keterampilan konselor dalam menangani berbagai kasus sebagai kunci utama keberhasilan konseling di era yang terus berkembang. “Konselor perlu menambah keahliannya pada bidang konseling di era yang terus berkembang, apalagi kedepan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) berdampak pada bidang pendidikan,” ungkap Prof David Evans. (via Humas UMBY)