Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) untuk menjalin kerja sama. Penandatanganan dilakukan oleh Reny Yuniasanti PhD Psikolog, Dekan Fakultas Psikologi UMBY dan M Salis Yuniardi PhD, Dekan Fakultas Psikologi UMM.

Widarta MM, Kepala Humas UMBY, mengatakan dalam sebuah rilis kepada koranbernas.id pada hari Selasa (28/3/2023) bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (24/3/2023) yang lalu. Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Psikologi UMBY beserta jajarannya dan Dekan Fakultas Psikologi UMM beserta jajarannya.

Baca juga : Amikom Purwokerto, Kerjasama Hibah Kedaireka dengan CV.Indococo Pasific

“Acara ini tidak hanya dalam rangka mengesahkan kerja sama antara UMBY dan UMM, tetapi juga diisi dengan diskusi dan tukar pikiran,” kata Widarta. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kedua perguruan tinggi tersebut.

Reny Yuniasanti mengungkapkan rasa senang dan menyambut baik adanya kerja sama yang terjalin. Reny berharap bahwa pertemuan ini dapat menjadi langkah awal untuk membuka jalan kerja sama dan kolaborasi kegiatan lain antara kedua universitas.

“Melalui seremoni secara formal ini bisa menjadi awal kolaborasi kita dalam mengimplementasikan kerja sama yang sudah kita sepakati. Kerja sama ini guna meningkatkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), membangun program keprofesian, saling bertukar artikel dan jurnal serta pertukaran dosen ataupun mahasiswa. Semoga apa yang kita upayakan awal Ramadan ini membawa ide, manfaat dan keberkahan untuk kita,” ujar Reny.

baca juga : 807 Mahasiswa UMBY Ikuti Pembekalan KKN-PPM 2022/2023

Salis Yuniardi juga mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya kerja sama. Sesama perguruan tinggi swasta, kita memiliki tantangan dan permasalahan yang sama. Kami senang dengan adanya kerja sama ini, kita bisa saling belajar, tukar ilmu dan saling menguatkan,” ungkap Salis Yuniardi.

Saat diskusi, kedua belah pihak mengungkapkan adanya persamaan permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh sesama perguruan tinggi swasta.

“Ke depan, ada tantangan yang perlu disiapkan, yaitu dalam hal pendidikan profesi dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Semoga ke depan kerja sama ini tidak berhenti di atas kertas, tidak hanya jurnal, tapi juga MBKM, penelitian bersama, dan pertukaran mahasiswa,” tambah Salis Yuniardi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *